Dalam kehidupan sehari-hari, bahasa tulis memegang peranan penting sebagai sarana komunikasi yang efektif dan terstruktur. Namun, tak jarang kita menjumpai kekeliruan dalam penulisan, khususnya pada penggunaan kata yang seharusnya disambung dan dipisah.
Kesalahan ini kerap ditemukan di media sosial, iklan, bahkan dalam dokumen resmi yang mencerminkan kurangnya pemahaman terhadap kaidah tata bahasa Indonesia. Padahal, penulisan yang tepat bukan hanya soal estetika, melainkan menyangkut kejelasan makna.
Esai ini akan mengulas beberapa contoh kata yang sering salah dalam penulisannya, beserta penjelasan mengapa kekeliruan tersebut bisa terjadi dan bagaimana seharusnya penulisannya menurut kaidah bahasa Indonesia yang benar. Berikut beberapa contoh katanya.
- “Terimakasih” atau “Terima kasih”?
Salah satu contoh kekeliruan yang paling sering ditemui adalah penulisan terimakasih yang seharusnya ditulis terpisah menjadi terima kasih. Banyak orang menuliskannya serangkai karena mengira bahwa frasa tersebut sudah menjadi satu kesatuan makna. Padahal, dalam kaidah bahasa Indonesia, terima dan kasih adalah dua kata yang masing-masing memiliki makna tersendiri.
Kata terima berarti memperoleh atau menerima sesuatu, sedangkan kasih berarti pemberian. Jika digabungkan menjadi frasa terima kasih, secara harfiah berarti menerima pemberian. Oleh karena itu, keduanya harus ditulis terpisah karena bukan merupakan kata majemuk.
- “Cendera mata” atau “Cenderamata”?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bentuk baku yang benar adalah cendera mata, bukan cenderamata. Banyak orang menulisnya serangkai karena terdengar seperti satu kata dalam pengucapan cepat, seperti kasus terimakasih yang padahal seharusnya terima kasih. Namun secara tata bahasa dan ejaan resmi, cendera mata harus ditulis terpisah karena termasuk kata majemuk dan belum melebur secara morfologis.
- “Tanggung jawab” atau “Tanggungjawab”?
Kebingungan lain yang sering muncul adalah dalam penulisan kata tanggung jawab, ditulis terpisah atau serangkai menjadi tanggungjawab. Jawaban yang benar menurut KBBI adalah tanggung jawab (ditulis terpisah). Tanggung jawab adalah gabungan dua kata yang masing-masing masih memiliki makna mandiri dan bersama-sama membentuk satu pengertian baru karena keduanya belum melebur menjadi satu morfem utuh, maka penulisannya harus dipisah.
- “Kasat mata” atau “Kasatmata”?
Kata kasatmata sering menimbulkan kebingungan dalam penulisan, ditulis serangkai atau dipisah menjadi kasat mata. Berdasarkan KBBI, bentuk yang benar dan baku adalah kasatmata, ditulis serangkai sebagai satu kata. Secara makna, kasatmata berarti sesuatu yang dapat dilihat oleh mata, nyata, atau tampak secara fisik. Kata ini termasuk dalam kategori kata majemuk padu, yaitu gabungan dua kata yang telah menyatu baik secara makna maupun struktur sehingga dianggap sebagai satu kesatuan leksikal.
- “Olah raga” atau “Olahraga”?
Contoh lain dari kekeliruan penulisan kata majemuk yang sering terjadi adalah pada kata olahraga. Banyak orang masih menulisnya sebagai olah raga (terpisah), padahal bentuk yang benar menurut KBBI, olahraga (ditulis serangkai). Kata ini berasal dari gabungan kata olah yang berarti mengolah atau melatih dan raga yang berarti tubuh. Seiring perkembangan waktu, dua kata ini telah menyatu secara makna dan bentuk sehingga dianggap sebagai satu kata utuh atau kata majemuk padu.
Melalui pembahasan beberapa contoh kata, seperti terima kasih, cendera mata, tanggung jawab, kasatmata, dan olahraga, terlihat bahwa kekeliruan dalam penulisan kata sambung dan pisah masih menjadi permasalahan umum dalam penggunaan bahasa Indonesia.
Kesalahan-kesalahan ini sering kali muncul karena kebiasaan lisan, pengaruh ejaan lama, atau kurangnya kebiasaan merujuk pada sumber resmi seperti KBBI. Padahal, penulisan yang tepat bukan hanya mencerminkan kemampuan berbahasa yang baik, tetapi juga menunjukkan sikap hormat terhadap kaidah dan tata bahasa yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, penting bagi kita sebagai pengguna bahasa Indonesia untuk terus belajar dan membiasakan diri menggunakan bentuk-bentuk yang baku dalam tulisan.
Editor: Salsabila Dwianugraheni