Dalam praktik berbahasa sehari-hari, terutama di ranah formal seperti institusi pendidikan, pemerintahan, dan media massa, muncul berbagai bentuk kata yang menyimpang dari kaidah kebakuan bahasa Indonesia.
Salah satu contohnya adalah penggunaan kata “sosialisasi” sebagai kata dasarnya yang mengalami proses morfologi me- kan supaya menjadi bentuk kata kerja. Namun, selama ini masih banyak kesalahan dalam penulisannya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bentuk yang baku dalam penulisan kata kerja sosialisasi adalah “menyosialisasikan” bukan “mensosialisasikan”. Hal ini disebabkan oleh adanya kaidah penulisan dalam bahasa Indonesia yang mengalami peluluhan dalam huruf awal sebuah kata seperti huruf k, p, s, dan t, ketika bertemu dengan imbuhan me- dan pe-, seperti kata dasar “surat” bertemu imbuhan me-, akan menjadi “menyurat” bukan “mensurat”.
Selain kata tersebut, masih ada beberapa kata lainnya yang dalam penulisannya masih terdapat kesalahan. Berikut 5 kata yang kesalahan dalam penulisannya masih sering digunakan:
- Mengomunikasikan bukan Mengkomunikasikan
Dalam penggunaan kata tersebut, penulisan yang benar adalah “mengomunikasikan”. Hal ini karena adanya kata dasar “komunikasi” yang diawali huruf “k”. Lalu ketika mendapat imbuhan me-, huruf k luluh (menghilang) sehingga menjadi “mengomunikasikan”. Proses ini mengikuti aturan peluluhan huruf k, p, s, dan t, ketika bertemu dengan imbuhan me-.
- Memedulikan bukan Mempedulikan
Dalam penggunaan kata tersebut, penulisan yang benar adalah “memedulikan”. Hal ini karena terdapat kata dasar “peduli” yang diawali dengan huruf p yang mengalami peluluhan jika bertemu dengan imbuhan me-.
- Memperoleh bukan Memeroleh
Dalam penggunaan kata tersebut, penulisan yang benar adalah “memperoleh” karena huruf p pada awalan per- tidak luluh jika diberi awalan me-, sesuai dengan kaidah penulisan bahasa Indonesia.
- Memesona bukan Mempesona
Dalam penggunaan kata tersebut, penulisan yang benar adalah “memesona”. Hal ini karena terdapat kata dasar “pesona” yang diawali dengan huruf p yang mengalami peluluhan jika bertemu dengan imbuhan me-.
- Memengaruhi bukan Mempengaruhi
Dalam penggunaan kata tersebut, penulisan yang benar adalah “memengaruhi”. Hal ini karena terdapat kata dasar “pengaruh” yang diawali dengan huruf p yang mengalami peluluhan jika bertemu dengan imbuhan me-.
Itulah kelima kata berimbuhan yang dalam penulisannya masih sering terdapat kesalahan. Seluruh kata yang kita gunakan hendaknya selalu kita pastikan kembali kebenarannya melalui KBBI karena KBBI merupakan acuan resmi dalam berbahasa Indonesia yang baik dan benar. KBBI tidak hanya memuat arti kata, tetapi juga memberikan informasi penting mengenai kelas kata, bentuk baku, hingga penggunaan kata yang tepat dalam konteks kalimat.
Di era digital saat ini, akses terhadap KBBI pun semakin mudah melalui situs web dan aplikasi resmi sehingga tidak ada alasan untuk terus mempertahankan bentuk-bentuk kata yang salah kaprah. Selain itu, pentingnya kita mempelajari mengenai kaidah pengimbuhan dalam bahasa Indonesia supaya kita bisa belajar menghindari kesalahan dalam menulis maupun berbicara, terutama ketika menyampaikan informasi di lingkungan akademik, profesional, dan media massa.
Editor: Salsabila Dwianugraheni